Uwak
Becak Salah Persepsi….Satu Mata Kuliah Merugi
Hai all, kali ini masih dengan
pengalaman pribadi saya yang pastinya tetap memiliki hikmah disetiap
kejadiannya. Dan pengalaman ini sendiri saya kaitkan dengan tugas mata kuliah
pengantar psikologi yang bertemakan sensasi dan persepsi.Sebelumnya sekilas
ringkasan materi mengenai sensasi dan persepsi. Check it out ;)
•
Sensasi
adalah proses menangkap stimuli melalui alat indra. Berasal dari kata sense, yg
berarti alat indra, yg menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Kita
mengenal 5 alat indra, yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan
perasa/pengecap
•
Selain ke5 indra itu,
dunia psikologi juga mengenal indra kinestesis dan vestibular Kinestesis adalah
indra yg memberi informasi ttg posisi tubuh dan anggota badan
• Proses sensasi terjadi
saat alat indra mengubah informasi
menjadi impuls-impuls syaraf yg dimengerti oleh otak melaluiproses tranduksi
•
proses persepsi, yaitu cara kita menginterpretasi atau mengerti
pesan yg telah diproses oleh sistem indrawi kita.
•
Contohnya persepsi :Ketika mencium wangi bunga melati, anda
mengalami sensasi. Anda menyadari
wewangian tersebut sama dengan parfum jasmine yg dipakai sahabat anda. Kesadaran
atau interpretasi anda atas wewangian bunga itulah yg disebut dengan persepsi.
Nah setelah mempelajari dan
sedikit memahami apa itu snesasi dan persepsi, saya ingin membagikan contoh
realita tentang sensasi dan persepsi yang terjadi dikehidupan saya sendiri dan
pastinya memiliki pembelajaran bagi saya.
Tepatnya
jumat pagi disaat masih banyaknya orang yang masih menikmati mimpinya. Kami,
sekelompok mahasiswa yang katanya orang terpilih untuk dapat melanjutkan
pendidikan di sebuah UNiversitas ternama, di pagi itu harus berjuang melawan
ngantuk dan berlomba bersama terbitnya mentari untuk dapat menghadiri kelas jam
7 dan gak boleh telat 1 detikpun, intinya kami masuk jam 6.59 am.WOOW.Bagi kami
kalangan yang terdiri dari berbagai ras, budaya, suku bangsa ini adalah sesuatu yang luarbiasa untuk dilaksanakan, karena pada prinsipnya kami memiliki
visi yang sama, sebisa mungkin gak masuk pagi, say "YAAAH" kalo dikasih tugas -_-, say "YEEE" kalo deadline diperpanjang dan hadiah
terindah kami kalo telfon dari dosen dan komting mengatakan 2 kata setelahnya. “GAK
MASUK”…samakan suara “YEEE” ^_^.
Ini
ke 3 kalinya saya harus pergi pagi, dan alternative favorit saya untuk situasi
ini yaitu naik becak. Pukul 6.30 saya sudah stand bye didepan menunggu becak
yang lewat.Dan becak berwarna dominan itam menjadi pilihan saya.Saat itu gak
ada firasat buruk yang muncul dalam benak saya,saya pun mengatakan dengan jelas kepada uwak becak “Uwak,ke USU”,
Uwak itupun seperti mengerti dan menganggukkan kepala.Diperjalanan saya sering
mengingatkan uwak itu untuk sampe sebelum jam 7. Itu saya lakukan karena uwak
itu mengambil jalan yang berbeda dari biasanya. Karena saya baru 1,5 tahun
disini, saypun berpositif thinking dan berharap jalan yang diambil uwak becak
adalah jalan pintas.jam menunjukkan pukul 6.50 dan saya merasa daerah ini masih
terlalu jauh dengan USU, sementara uwak itu selalu meyakinkan kalo kami sudah
dekat dan mau nyampe.Saat kecemasan saya datang becakpun berhenti didepan
gedung yang baru kali itu saya lihat, gedung itu bertuliskan UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA alias UMSU. Dengan nada tak bersalah uwak itupun
mengatakan “Dek udah nyampe”.
Saat
itu saya gak tau harus berkata apa dan berekspresi kayak apa, spontanitas saya
tertunduk lemas dan mulai mengeluarkan air mata. Akhirnya dengan suara tegas
bercampus marah dan pasrah saya mengatakan “USU wak, bukan UMSU”.Dengan rasa
bersalah dan melihat mata saya yang berkaca-kaca uwak itupun minta maaf dan memberi
pembelaan “Uwak sangka UMSU dek bukan USU,maaf ya dek”.Yah dengan perasaan
pasarah bercampur marah saya meminta untuk diantarkan ke USU.jam 7.15 akhirnya
saya sampai dikampus,dengan rasa kesal saya memberkan ongkos dan tak
mengacuhkan permintaan maaf uwak becak.
Nah
dari pengalaman saya diatas kita dapat menyimpulkan perlunya untuk memahami
sensasi yang diberikan seseorang kepada kita dan menanggapnya dengan persepsi
yang benar.Kebanyakan kasus yang terjadi pada sensasi dan persepsi adalah
kesalah pahaman untuk menerima aksi dari seseorang dan menanggapi aksi tersebut
dengan persepsi / prasangka yang salah.
Sebagai
contoh, saya memberikan aksi kepada uwak becak melalui indra pendengaran,yaitu
mengatakan “USU”, uwak itu mendapatkan sensasi “UMSU” dan berpersepsi bahwa
saya adalah mahasiswi UMSU dan harus segera diantarkan ke “UMSU”.Uwak itu member
reaksi anggukan dan saya menerimana dengan persepsi bahwa uwak becak sudah
mengerti yang saya maksud dan mengetahui letaknya USU.Akhirnya kesalah pahaman
ini pun tidak dapat dihindari karna tidak adanya komunikasi yang jelas dan
tindakan yang tepat.Andaikan saat itu saya menanyakan keraguan saya akan jalan
yang diambil uwak becak berbed dari biasanya dan menanyakan kembali bahwa ini
jalan ke USU, mungkin kesalahpahaman itu dapat segera dihentikan.
Disamping
itu,saya menyesali sikap saya yang mengacuhkan permintaan maaf dari uwak becak.
Karena walaupun dalam keadaan kesal dan marah saya tetap harus menghargai niat
baik uwak becak yang langsung meminta maaf dan mengantarkan saya ke USU tanpa
meminta ongkos lebih, padahal dari UMSU ke USU terhitung jauh.
Nah
inilah pembelajaran dan hikmah yang saya ambil dari pengalaman saya diatas,
saya harap ini juga dapat bermanfaat untuk teman-teman agar lebih memahami
sensasi dan persepsi sehingga tidak akan terjadi hal-hal yang gak diinginkan
karna adanya kesalh pahaman akan sensasi dan persepsi.Salah satu cara
menghindari kesalahpahaman akan sensasi dan persepsi adlah dengan meminta
konfirmasi secara langsung benarkah persepsi yang kita ambil terhadap orang
yang bersangkutan.
Seperti pepatah : Malu bertanya
jadinya Jalan-jalan hehe ^_^
0 komentar: